Gubernur Minta Semua Data Jalan Rusak
KENDAL – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menilai kerusakan parah Jalan Sukodono yang berada di Kabupaten kendal ini ‘kayak’ kubangan kerbau. Untuk itu dia meminta Dinas Bina Marga, Sumber Daya
Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kendal mendata panjang kerusakan kemudian dilakukan pengganggaran untuk perbaikan peningkatan jalan tersebut.
“Kalau jalan ini bagi saya bukan jalan, tetapi kayak kubangan kerbau. Selain jalan ini, saya minta potret dan data juga semua jalan-jalan di Kendal yang rusak lain dan dihitung kemudian berapa anggaranya. Kalau anggaranya kurang bisa minta ke Provinsi,” kata Ganjar Pranowo kepada Kepala Dinas Bina Marga Energi dan Sumber Daya Mineral Kendal, Agung Setiawan dihadapan Bupati Kendal Widya Kandi Susanti dan beberapa kepala SKPD lainya dalam kunjungan kerja ke Kendal, terkait banjir Kali kendal dan jalan rusak, Rabu (18/3) siang.
Ganjar mengaku, selama ini belum menerima laporannya dari Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kendal. Oleh karena itu dia meminta kepala dinas terkait segra melakukan pendataan seluruh jalan rusak yang ada dan selanjutnya melaporkannya ke Provinsi.
“Kalau saya bilang jalan ini rusak parah seperti kumbangan lumpur, sampeyan jangan merasa sakit hati. Karena ini sesuai dengan laporan masyarakat yang saya terima. Seharusnya sampeyan melaporkan kerusakan jalan ini lebih dulu daripada masyarakat. Tapi justru masyarakatlah yang lebih dulu,” ujar Ganjar kepada Agung Setiawan.
Selain jalan rusak, orang nomor satu di Jateng itu juga menyempatkan diri mendatangi Bendung Trompo Kali Kendal yang berada di Kelurahan Trompo, Kecamatan Kendal Kota untuk mengetahui penyebab Kali Kendal yang selama ini kerap kali terjadi banjir pada saat musim penghujan.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga mengatakan bahwa usai peningkatan infrastruktur jalan kemudian dilakukan perawatan jalan. Perawatan jalan tak hanya cukup dijalankan oleh pemerintah melalui dinas terkait, melainkan masyarakat juga harus ikut berperan serta menjaganya. Jalan ini, kata dia, tidak untuk muatan melebihi tonase.
“Jalan ini bukan untuk lewat truk melebihi tonase. Saran saya, jalan ini masyarakatnya bisa menutupnya dengan portal. Jika ada truk yang mau lewat jalan ini, maka harus mengikuti sesuai dengan tonasenya. Dan nanti saya minta dari dishub kabupaten dan kalau perlu minta bantuan kepolisian. Kalau ndak ada perawatan seperti ini, kana berapapun biayanya kayak nguyahi segoro mas. Itulah gunanya prinsip aturan itu untuk menjaga dan merawat jalan kita,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Kendal, Widya Kandi Susanti, mengaku untuk melakukan peningkatan infrastruktur jalan rusak ini sudah ada anggaran dari Provinsi sebesar Rp 5,1 miliar. Target 2016 harus keluar anggaranya.
“Dan dari Rp 15 miliar yang kita ajukan, tadi bapak gubernur siap Rp 10 miliar. Dan April sudah mulai kita kerjakan untuk jalan rusak ini,” katanya.